Jumat, 30 Januari 2009

KENYATAAN HIDUP

From: Sagitta Kadek Date: 01/24/2009 12:38PMSubject: KENYATAAN HIDUPSeorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!" Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan sepertitadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan ketika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Paham Bu Guru..." "Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Ibu guru ada Qur'an, ibu guru akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang anda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?" Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain. Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet . "Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. .. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak anda dengan terang-terang. ..Kerana tentu anda akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar. "Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan. ..." "Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghentam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... " "Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanyamurid- murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar". "Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang...." Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya... RENUNGKANLAH SAHABAT SEMUA.. TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..SEMOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DAN HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SADAR BAHWA AGAMA, BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM! UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN RUPIAH, DILALAIKAN DENGAN KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA DIRI. MARILAH, KITA PERBAIKI SEMUS BERSAMA2..KARENA BILA SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DI NEGARA2 LAINNYA, BARU KESADARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT UNTUK KITA MENGUBAH DAN MEMBAIKI KERUSAKAN YG DIALAMI. YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM.. AMIIINN...

Selasa, 13 Januari 2009

Kisah dari stasiun Jatinegara

Kereta Api Bima yang saya tumpangi dari Madiun perlahan-lahanmemasuki stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan turun diJatinegara saya lihat sudah bersiap-siap di depan pintu. Sementaraitu, dari jendela, saya lihat beberapa orang porter/buruh angkutberlomba lebih dulu masuk ke kereta yang masih melaju. Merekaberpacu dengan kereta, persis dengan kehidupan mereka yang terusberpacu dengan tekanan kehidupan kota Jakarta. Saat keretabenar-benar berhenti, kesibukan penumpang yang turun dan porter yangberebut menawarkan jasa kian kental terasa. Sementara di luar keretasaya lihat kesibukan kaum urban yang akan menggunakan kereta. Merekakebanyakan berdiri,karena fasilitas tempat duduk kurang memadai.Sebuah lagu lama PT. KAI yang selalu dan selalu diputar dengansetia.
Tiba-tiba terdengar suara anak kecil membuyarkan keasyikan sayamengamati perilaku orang-orang di Jatinegara. Saya lihat seorangbocah berumur sekitar 10 tahun berdiri disamping saya. Kondisifisiknya menggambarkan tekanan kehidupan yang berat baginya.Kulitnya hitam dekil dengan baju kumal dan robek-robek disana-sini.Tubuhnya kurus kering tanda kurang gizi.
"Ya?" Tanya saya kepada anak itu karena saya tadi konsentrasi sayamelihat orang-orang di luar kereta. "Maaf, apakah air minum itusudah tidak bapak butuhkan ?" katanya dengan penuh sopan sambiljarinya menunjuk air minum di atas tempat makanan danminum samping jendela. Pandangan saya segera mengikuti arah telunjuksi bocah. Oh, air minum dalam kemasan gelas dari katering keretayang tidak saya minum. Saya bahkan sudah tidak peduli sama sekalidengan air itu. Semalam saya hanya minta air minum dalam kemasangelas untuk jaga-jaga dan menolak nasi yang diberikan olehpramugara. Perut saya sudah cukup terisi dengan makan di rumah.
"Tidak. Mau ? Nih..." kata saya sambil memberikan air minum kemasangelas kepada bocah itu. Diterimanya air itu dengan senyum simpul.Senyum yang tulus.
Beberapa menit kemudian, saya lihat dari balik jendela kereta, bocahtadi berjalan beririringan dengan 3 orang temannya. Masing-masingmembawa tas kresek di tangannya. Ke empat anak itu kemudian dudukmelingkar dilantai emplasemen. Mereka duduk begitu saja. Merekatidak repot-repot membersihkan lantai yang terlihat kotor. Masing-masing kemudian mengeluarkan isi tas kresek masing-masing. Setelahsaya perhatikan, rupanya isinya adalah "harta karun" yang merekatemukan di atas kereta. Saya lihat ada roti yang tinggalseparoh, jeruk medan, juga separuh; sisa nasi catering kereta, danair minum dalam kemasan gelas !
Selanjutnya dengan rukun mereka saling berbagi "harta karun" temuanmereka dari kereta. Saya lihat bocah paling besar menciumi nasibekas catering kereta untuk memastikan apakah sudah basi atau belum.Tanpa menyentuh sisa makanan, kotak nasi itu kemudian disodorkanpada temannya. Oleh temannya, nasi sisa tersebut juga dibaui.Kemudian, dia tertawa dengan penuh gembira sambil mengangkat tinggi-tinggi sepotong paha ayam goreng. Saya lihat, paha ayam goreng itusudah tidak utuh. Nampak jelas bekas gigitan seseorang.
Tapi si bocah tidak peduli, dengan lahap paha ayam itu dimakannya.Demikian juga makanan sisa lainnya. Mereka makan dengan penuh lahap.Sungguh, sebuah "pesta" yang luar biasa. Pesta kemudian diakhiridengan berbagi air minum dalam kemasan gelas !
Menyaksikan itu semua, saya jadi tertegun. Saya lihat sendiri persisdi depan mata, potret anak-anak kurang beruntung yang mencobabertahan dari kerasnya kehidupan. Nampaknya hidup mereka adalah apayang mereka peroleh hari itu. Hidup adalah hari ini. Esok adalahmimpi dan misteri.
Cita-cita ?Masa Depan ? Lebih absurd lagi.
Bagi saya pribadi, pelajaran berharga yang saya petik adalah, bahwasaya harus makin pandai bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yangdiberikan oleh Allah SWT. Dan tidak lagi memandang sepele hal yangnampak sepele, seperti misalnya: air minum kemasan gelas. Karenabisa jadi sesuatu yang bagi kita sepele, bagi orang lain sangatberarti.

Kisah orang......

Ada 1 lembaga penelitian sekuler di USA yg menelititentang orang-orang bahagia. Karena ini lembaga sekuler, ukuran bahagiapertama adalah banyaknya uang, maka lembaga tersebut mensurveyorang-orang kaya (milyuner) dengan sample awal sebanyak lebih dari 200ribu orang milyuner.
Dari 200 ribu itu disaring kadar bahagia-nya berdasarkan berbagaiparameter termasuk keluarga tersebut. Hasil saringan terakhir ada sekitar 200orang yangdianggap sangat bahagia, karena selain kaya, bisnisnya luar biasa,menikmati hidup, keluarganya beres. Hasil survey tersebut ditulis dalambuku karangan Thomas Stanley berjudul "The Millionaire Mind."
Orang-orang kaya tersebut rata-rata sudah berumur,mereka adalah orang kaya dalam 1 generasi, artinya bukan kaya warisan,tapi kaya dengan modal zero, alias kerja sendiri. Kemudian orang-orangini diwawancara satu per satu secara detail, dan di-summary-kan gayahidup orang-orang tersebut, berikut 10 gaya hidup:
1. Orang-orang tersebut frugal = hemat, artinya:mereka penuh pertimbangan dalam memanfaatkan uang mereka. Untukbeli sesuatu, pikir-pikir dulu sekitar 20 kali, tipe orang yangtanya sama Tuhan tentang segala sesuatu pengeluaran. Mereka tidakdiperbudak mode, meskipun tidak kuno, tapi modis. Mereka tahu dimana beli barang bagus tapi murah.
2. Orang-orang tersebut selalu hidup di bawah incomemereka, tidak hidup gali lobang tutup lobang alias anti utang.
3. Sangat loyal terhadap pasangan - tidak cerai dansetia!
4. Selalu lolos dari prahara baik dalam keluarga/bisnis (di USA seringresesi ekonomi, mereka selalu lolos). Setelah ditanya apa kuncilolosnya, jawabannya: "overcoming worry and fear with The Bible andpray, with faith to God. We have God and His word."
5. Cara berpikir mereka berbeda dalam segala segi dengan orang-orangkebanyakan, contoh: kita kalau ke mall, mikir abisin duit, merekamalah survey mencari bisnis apa yang paling laku di mall. Theythink differently from the crowd. Mereka "man of production"bukan "man of consumption."
6. Ketika ditanya kunci suksesnya:a. Punya integritas = omongan dan janji bisa dipegang dan dipercaya.b. Disiplin = tidak mudah dipengaruhi, dalam segala hal, termasuk disiplin dalamhal makanan, mereka orang yang tidak sembarangan konsumsi makanan. Tidakserakah.c. Selalu mengembangkan social skill = cara bergaul, belajar getting along withpeople, belajar leadership, menjual ide, mereka orang yang meng-upgrade dirinya,tidak malas belajar.d. Punya pasangan yg support, selalu mendukung dalam keadaan enak / tidak.Menurut mereka, integrity dimulai di rumah, kalau seorang suami/istri tidak bisadipercaya di rumah, pastitidak bisa dipercaya diluar.
7. Pembagian waktu/aktivitas, paling banyak untuk hal-hal berikut:a. Mengajak anak dan cucu sport/olahraga, alasannya, dengan olahraga bisameningkatkan fighting spirit yang penting untuk pertandingan rohani untuk menangsebagai orang beriman, untuk bisa sportif (menerima kenyataan, tetapi dengansemangat untuk memperbaiki dan menang).b. Banyak memikirkan tentang investment.c. Banyak waktu berdoa, mencari hadirat Allah, belajar Firman. Ini menjadilifestyle mereka sejak muda.d. Attending religious activities.e. Sosializing with children and grand child, ngobrol.f. Entertaining with friends, maksudnya bergaul, membina hubungan.
8. Have a strong religious faith, dan menurut mereka ini kunci sukses mereka.
9. Religious millionaire. Mereka tidak pernah memaksakan suatu jumlah aset samaTuhan, tapi mereka belajar mendengarkan suara Tuhan, berapa jumlah aset yangTuhan inginkan buat mereka. Minta guidance untuk bisnis. Mereka bukan typemenelan semua tawaran bisnis yang disodorkankepada mereka, tapi tanya Tuhan dulu untuk mengambil keputusan.
10. Ketika ditanya tentang siapa mentor mereka, jawabannya adalah 4JJ 1

Kisah garam & telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampakseperti orang yang tak bahagia.
Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijakmendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garamdan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diadukperlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Paktua itu.
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajaksang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampaidi tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telagaitu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu. "Coba, ambilair dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai meregukair itu,Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?""Segar," sahut sang pemuda."Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi."Tidak," jawab si anak muda.
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anakmuda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garamtadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama,tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitanakan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangattergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akandidasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semuaakan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitandan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamulakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimuuntuk menampung setiap kepahitan itu."
Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmuadalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksanatelaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnyamenjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Ayah, Anak dan Keledai

Suatu ketika seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor keledaike pasar. Di tengah jalan, beberapa orang melihat mereka danmenyengir, "Lihatlah orang-orang dungu itu. Mengapa mereka tidak naikke atas keledai itu?"
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. Ia lalu meminta anaknyanaik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, "Sudahterbalik dunia ini! Sungguh anak tak tahu diri! Ia tenang-tenang diatas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan." Jadi kaliini, anak itu turun dari punggung keledai dan ayahnya yang naik.
Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan seorang gadis muda."Mengapa kalian berdua tidak menaiki keledai itu bersama-sama?" Merekamenuruti nasehat gadis muda itu.
Tak lama kemudian sekelompok orang lewat. "Binatang malang.... iamenanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orangmemang bisa sangat kejam!" Sampai di sini, ayah dan anak itu sudahmuak. Mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadianitu, orang-orang tertawa terpingkal- pingkal, "Lihat! Manusia keledaimemanggul keledai!" sorak mereka.
Jika Anda berusaha menyenangkan semua orang, Anda tak akan menyenangkan siapapun.

Kisah Cinta sepasang Kadal

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang.
Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokantembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yangterbuat dari kayu.
Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkapdiantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecekpaku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun laluketika rumah itu pertama kali dibangun.
Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisiterperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun,tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dantidak masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidupselama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekatpada paku itu!
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadalitu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapatbertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lainmuncul dengan makanan di mulutnya....AHHHH!
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadallain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10tahun.
Sungguh ini sebuah cinta...cinta yang indah. Cinta dapat terjadibahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yangdapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.
Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhentimemperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewanyang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berpikirtentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih,saudara lelaki, saudara perempuan.....Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkaninformasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarakdiantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orangyang kita kasihi. JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANGANDA KASIHI!!!