Selasa, 13 Januari 2009

Kisah garam & telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi,datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampakseperti orang yang tak bahagia.
Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijakmendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garamdan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diadukperlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Paktua itu.
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajaksang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampaidi tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telagaitu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu. "Coba, ambilair dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai meregukair itu,Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?""Segar," sahut sang pemuda."Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi."Tidak," jawab si anak muda.
Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anakmuda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garamtadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama,tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitanakan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangattergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akandidasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semuaakan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitandan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamulakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimuuntuk menampung setiap kepahitan itu."
Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmuadalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksanatelaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnyamenjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar